Mengenal Sejarah Kabupaten Jember



KABUPATEN Jember yang terletak 250 km dari ibu kota propinsi Jawa Timur, Surabaya, merupakan kabupaten yang mengandalkan pendapatannya dari sektor pertanian. Wilayah kabupaten Jember merupakan pedesaan.

Berdasarkan Staatsbland Nomor: 322 tanggal 9 Agustus 1928 yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 1929 sebagai dasar hukum, maka pemerintah Hindia Belanda telah mengeluarkan ketentuan tentang penataan kembali pemerintah desentralisasi di wilayah Propinsi Jawa Timur. Antara lain dengan menunjuk REGENSCHAP DJEMBER sebagai masyarakat kesatuan hukum yang berdiri sendiri. Secara resmi ketentuan tersebut diterbitkan oleh Sekretaris Umum Pemerintah Hindia Belanda (De Aglemeene Secretaris) G.R. Erdbrink, 21 Agustus 1928.

Mempelajari konsideran Staatsbland No. 322 tersebut, diperoleh data yang menunjukkan bahwa Kabupaten Jember menjadi kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dilandasi dua macam pertimbangan yaitu:

Pertama, Pertimbangan Yuridis Konstitusional, yaitu dengan menunjuk pada Indiche Staatsegeling (IS), suatu Undang Undang Pokok yang berlaku bagi negara jajahan Wilayah Hindia Belanda khususnya pasal 112 ayat pertama.

Kedua, Pertimbangan Politis Sosiologi, yaitu dengan mendengarkan persidangan antara Pemerintah Hindia Belanda dalam menentukan kebijaksanaannya, memanfaatkan tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Read More..

harga cabe merosot



para petani di jember khususnya petani cabe merah resah dengan merosotnya harga cabe saat ini,
harga cabe yang pada tahun sebelumnya hampir mencapai Rp.10.000 sekarang hanya mampu mencapai di bawah
Rp 5.000 per kilo,bahkan pada tanggal 05 Juli 2009 harga cabe Rp 3.000


"saya tak tau lagi harus bagaimana,semua itu memang sudah waktunya,ya,,,myngkin yang kuasa memberi rezeki
segitu kepada kami,untuk saat ini kami hanya bisa mengharap modal kami kembali,itu ja sudah untung ,,,,,,"
ucap salah satu petani cabe merah.

harga yang cukup murah tidak menutup kemungkinan para petani banyak yag rugi pada musim ini,dengan harga
di bawah rata-rata tidak sebanding dengan biaya yang di keluarkan, bagaimana pemerintah manindak lanjuti
masalah ini....
Read More..

sistem tanam cabe merah TOT(tanpa olah tanah)



sistem ini banyak di gunakan para petani di jember khususnya di daerah kecamatan wuluhan,sistem TOT atau sistem Tanpa Olah
Tanah setidaknya bisa meringankan para petani,tanpa harus mengeluarkan biaya untuk pengolahan tanah.
sistem ini biasanya di gunakan pada saat penanaman pada musim kemarau,setelah panen padi.

sistem TOT:
dalam hal ini ada beberapa trik yang di gunakan :

1. sebarkan damen hingga mrata ke lahan yang mau di tanami cabe tersebut,tunggu hingga damen kering,setelah kering terus di
bakar hingga jadi abu,setalah itu mulailah penanaman benih cabe,
cara ini (pembakaran damen) keutungan yang bisa di ambil adalah sedikitnya gulma yang akan tumbuh.
2. cara yang ke 2 ini hampir sama dengan cara yang pertama tapi pohon padi(damen) tidak di bakar, jadi setelah damen di sebar
hingga merata langsung bisa di tanami,keuntungannya adalah mempercepat penanaman tanpa hrus menunggu keringnya damen dan
pembakaran.
3. cara ini tidak sama dengan cara 1 dan 2 ,setelah padi di panen damen di tata menurut ukuran tanam,misal jarak tanam
menggunakan 60 - 90,letakkan pohon padi tersebut di tengah-tengah jarak yang 60,kemudian persis di samping kanan kiri tatanan pohon padi
itu adalah letak penanaman bibit cabe.

ketiga cara di atas dapat di gunakan sesuai selera petani, dari penelitian kami hasil dari berbagai cara di atas adalah sama.
saat tanaman usia 1 bulan ternyata sama, yang di maksud di sini adalah tingkat pertumbuhan tanaman,kalau baik bagusnya tanaman
itu kan tergantung dari perawatan ? ya gak......... hehehehe...
selamat mencoba!!!


Read More..

Manfaat tembakau



Yang jelas tembakau adalah bahan utama untuk membuat rokok,,,,,,,,
Manfaat tembakau lainnya, selain buat rokok bisa juga diekstrak dan diambil bagian tertentu seperti nikotin yang digunakan di berbagai macam produk baik makanan maupun minuman, tembakau juga bisa kita gunakan untuk melepaskan gigitan lintah kalo lagi di dalam hutan, tembakau juga bisa digunakan untuk insektisida karena nikotin yang terkandung merupakan neurotoxin yang sangat ampuh untuk serangga. Serangga aja mati .... pantes aja kalo manusia bisa mati karenanya.

Tembakau tidak selalu berkonotasi negatif sebagai penyebab kanker, ternyata tanaman tersebut dapat pula menghasilkan protein anti-kanker yang berguna bagi penderita kanker, kata peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Selain untuk protein antikanker, GSCF, ujarnya, bisa juga untuk menstimulasi perbanyakan sel tunas (stemcell) yang bisa dikembangkan untuk memulihkan jaringan fungsi tubuh yang sudah rusak.


Read More..

Tanaman Tembakau di jember




sekarang tanaman tembakau di jember belum cukup maju,mungkin di karenakan harga tembakau di jember yang masih ketiggalan tidaksesuai dengan kebutuhan petani tembakau,
belum lagi adanya cuaca yang tidak bisa di prediksi oleh para petani.
, petani menanam tembakau pada akhir bulan April dan awal Mei, karena diprediksi pada bulan tersebut sudah memasuki musim kemarau.

"Ternyata prediksi petani salah, karena pada bulan tersebut masih turun hujan yang cukup deras di kabupaten setempat," ungkap salah satu petani yang kami temui di kec ambulu.
"Biasanya petani yang memiliki modal pas-pasan tidak akan menambal sulam tanaman tembakau yang rusak, namun petani yang memiliki modal yang cukup akan menambal sulam supaya tidak merugi," katanya.

Ia menjelaskan, 3.000 ha tanaman tembakau yang rusak tersebar di Kecamatan Pakusari, Sumbersari, Mumbulsari, Kalisat, Ledokombo, Sumberjambe, Mayang, Silo, Tempurejo, Arjasa, Wuluhan dan Ambulu

Semua petani tembakau naus mengeluhkan tanamannya yang rusak dan dipastikan merugi ratusan jutaan rupiah, katanya menuturkan.

Setiap ha lahan tembakau milik petani, kata dia, tidak sepenuhnya rusak, namun beberapa baris tanaman tembakau rusak karena hujan.

Potensi Jember di bidang tembakau dan pengolahan hasil tembakau cukup besar, bahkan sampai saat ini Jember adalah penyuplai 30 persen tembakau untuk pabrik rokok di Indonesia.Apalagi yang belum di ekspor hampir mencapai 40 persen,

Read More..

(Bule) kutu kebul pada tanaman cabe merah di jember



Bule ,disini yang di sebut bule bukanlah warga asing yang datang di negeri kita,tapi ini adalah penyakit yang terdapat pada tanaman cabe,penyakit ini di sebabkan oleh kutu-kutuan ,"kutu kebul" ini adalah jenis kutu yang mnyebabkan tanaman cabe terserang penyakit bule.
hama kutu kebul ini menyebabkan daun cabe menjadi keriting dan berwarna kuning selain itu buah juga tidak normal sehingga dampaknya produksi pembuahannya berkurang.

" cabe saya berumur satu setengah bulan dan mulai masa pembuahan Namun akibat serangan kutu kebul, daun cabe keriting, buah berkurang, dan lama-lama akan mati sendiri,” ucap dari seorang petani.

Seminggu kemarin, kisahnya, dirinya telah memetik hasil kebunnya. Menurut ukuran, dengan luas lahan seperempat hektar dalam sekali panen raya bisa 4 hingga 5 kwintal, tapi karena kutu kebul produksi berkurang menjadi 2 hingga 2.5 kwintal

Langkah yang diambil Ahmad Sukri agar tanaman cabenya bisa sedikit bertahan dari serangan kutu kebul adalah memberi semprotan air rendaman daun surian. Menurutnya langkah ini agak memberikan “angin sejuk” dari serangan kutu kebul.

“Memang tidak bisa memberikan penyembuhan seratus persen, tapi langkah ini bisa sedikit memanjangkan umur tanaman cabe,” katanya dari salah seorang petani dari daerah solok.

bagi para petani yang berada di jember mungkin bisa mengambil contoh dari para petani di daerah lain bagaimana cara penanganan dari seragan kutu kebul,Salah satu caranya dengan menyemprotkan air kencing kambing yang telah dicampur beberapa dedaunan yang berkhasiat untuk mengusir hama ini.
hingga saat ini para peniliti belum bisa menemukan bagaimana atau insek apa yang bisa membasmi hama kutu kebul tersebut.

langkah yang bisa di lakukan para petani di jember adalah dengan cara mencabut tanaman.
Kutu kebul atau Bemicia tabaci Genn merupakan hama yang sangat polifag atau memiliki range inang yang luas, menyerang berbagai jenis tanaman, antara lain tanaman hias, sayuran, buah-buahan maupun tumbuhan liar atau gulma.

saat ini para petani hanya berusaha bagaimana agar tetap bertahan berbagai macam cara di lakukan guna mempertahankan produk tanamannya sambil menunggu para prof menemukan obat pembasmi kutu kebul ,
Read More..

panen cabe di gawok wuluhan



Dirjen Budidaya Holtikultura dan Bio Farmaka Deptan RI, DR. Ir. Mujidin Rahmad mengatakan pemerintah menjadikan tanaman cabe yang merupakan bagian dari jenis tanaman Holtikultura sebagai prioritas ke-6 untuk meningkatkan Ketahanan Pangan di Indonesia. "Artinya kita akan terus mengerahkan upaya untuk meningkatkan produksi tanaman cabe dengan mendorong petani ikut mensukseskan program itu," ujarnya ketika dalam Mimbar Sarasehan Tingkat Jawa Timur bertajuk “Bedah Potensi Produksi dan Pemasaran Cabe Merah” di Balai Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan, Senin (28/7) tadi siang.

Dirjen mengemukakan Indonesia sampai saat ini masih menghadapi tantangan dalam memenuhi pemenuhan akan cabe merah, bahkan masih melakukan import dari negara lain, tetapi import tersebut hanya untuk kebutuhan pembuatan saos, sedangkan kebutuhan yang lainnya dapat tercukupi dengan peningkatan produksi cabe di tingkat petani Indonesia. “Petani kita handal dan lahan mencukupi, namun upaya yang harus terus dilakukan berupa peningkatan produksi yang sesuai dengan permintaan pasar dalam hal ini perusahaan, “ujarnya.
Namun demikian para petani harus berupaya untuk melakukan daya saing produksinya, artinya petani harus meningkatkan hasil produksinya dan menurunkan biaya produksi semaksimal mungkin, agar mereka mampu bersaing dengan negara-negara pengekport cabe merah. “Kalau itu terus dilakukan oleh para petani, kita akan merasa kuat dimata Internasional, “tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa lompatan produksi yang dapat dihasilkan oleh lahan jenis itu akan sangat tinggi bila semua pihak berkoordinasi dan bekerja keras di lapangan serta berkomitmen akan tanaman cabe tersebut.
Secara khusus, Dirjen meminta kepada Badan Pengembangan Pertanian untuk memperluas dan memperkuat penelitian cabe merah, agar dapat menghasilkan varietas unggul baru, sehingga akhirnya Indonesia menjadi eksportir cabe merah yang dapat diperhitungkan oleh dunia.
Kadis Pertanian Tanaman Pangan Jawa Timur, Ir. Wibowo Ekoputro menyatakan rasa bangganya terhadap petani yang telah berupaya dan komitmen membangun partisipasi masyarakatnya di bidang pertanian. ”Pemerintah sangat mendukung harapan seluruh anggota kelompok tani untuk menjadikan desanya sebagai desa Holtikultura.
Sedangkan terhadap Kabupaten Jember yang telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap eksistensi kelompok tani ini, kami sampaikan terimakasih dan penghargaan yang tinggi,” tukasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Jember, Ir. Hari Wijayadi berharap para petani selain berupaya terus meningkatkan produksinya juga harus dapat memperhatikan daya beli masyarakat akan hasil produksi tersebut. Karena dengan produksi melimpah, tetapi tidak didukung dengan kemampuan masyarakat untuk membelinya, maka akan terjadi over produksi yang berlebihan. “Karena Kabupaten Jember, selain memperhatikan akan Ketahanan Pangan, juga yang tidak kalah pentingnya berupaya akan kecukupan pangan, “jelasnya.
Jadi menurut Hari, bahwa fokus kedepan akan lebih pada peningkatan produksi pertanian untuk menjaga ketahanan dan kecukupan pangan di daerah ini. “Kabupaten Jember sampai saat ini tidak terjadi rawan pangan, baik di desa/kecamatan maupun tingkat kabupaten, karena Jember termasuk daerah yang memberikan kontribusi pangan cukup besar, “tegasnya.


Kelompok Tani Panen Cabe Perdana di Kec. Wuluhan - Jember
Para kelompok tani merasa bangga, karena produksi panen cabe merahnya berhasil dengan menggembirakan, namun disisi lain kebutuhan akan sarana produksi dan pasca panen yang ada di Desanya sering mengalami kendala dan kesulitan. Seperti yang disampaikan Ahmad Badri Kelompok Tani Aneka Tani, Dusun Gawok Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, yang menanyakan tentang masalah harga dimana biaya usaha produksi juga mahal. “Mengingat biaya produksinya yang mahal, tentunya kebutuhan akan sarana pertanian dapat tercukupi, “pintanya.
Panen perdana cabe merah di areal lahan milik petani ini atas kerjasama dengan PT. Petrokimia Kayaku, APPH (Asosiasi Petani dan Pedangan Hortikultura), Heinz ABC sebagai konsumen/perusahaan dan U.D. Sukses dari Sragen Jawa Tengah sebagai Supliernya.
Panen cabe merah perdana ini juga dihadiri oleh Dirjen Hortikultura dan Bio Famaka Deptan RI, DR. Ir. Mujidin Rahmad, Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Propinsi Jawa Timur, Ir. Wibowo Ekoputro dan Kadis Pertanian Kabupaten Jember, Ir. Hari Widjayadi serta para petani se-Kecamatan Wuluhan.


Read More..
 
|  ** petani jember **. Blogger Template By naksinyo Powered by naksinyo